• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Tindakan Tanpa Arahan!

img

Rasa sakit yang berkepanjangan pada gigi, terutama jika disertai dengan pembengkakan pada gusi, dapat menjadi sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan waktu istirahat seseorang. Menurut informasi dari Kemenkes, nyeri gigi dan pembengkakan gusi bisa jadi tanda adanya beberapa masalah kesehatan mulut yang perlu mendapatkan perhatian medis segera.

Jika gingivitis tidak diobati dengan tepat, kondisi ini bisa berkembang menjadi peridontitis, sebuah kondisi yang lebih serius yang melibatkan peradangan pada jaringan pendukung gigi. Periodontitis dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat serta pembengkakan yang signifikan di area tersebut. Tidak hanya menyebabkan gusi bengkak, tetapi juga dapat merusak jaringan dan tulang yang menjaga kestabilan gigi akibat penumpukan plak bakteri.

Selain itu, abses gigi harus mendapatkan penanganan segera untuk mencegah penyebaran infeksi. Mengabaikan masalah gigi seperti nyeri pada gigi dan gusi juga dapat mengganggu konsentrasi dan memaksa seseorang untuk menunda berbagai aktivitas penting. Berbagai hal dapat menjadi penyebab rasa nyeri ini, dan salah satu yang paling umum adalah radang gusi.

Gingivitis paling sering ditandai dengan gejala seperti gusi yang membengkak, berwarna kemerahan, dan mudah berdarah, terutama saat menyikat gigi atau menggunakan benang gigi. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa memberi dampak yang lebih besar di masa depan.

Infeksi yang disebut abses gigi muncul dalam bentuk kumpulan nanah di dalam gusi atau sekitar gigi, yang bisa menjadi serius. Selain itu, ketika gigi bungsu tumbuh dengan cara yang tidak sempurna, hal ini dapat memicu perikoronitis, yaitu inflamasi dan pembengkakan pada jaringan gusi di sekitar gigi bungsu, yang disertai dengan rasa nyeri yang cukup hebat.

Sisa makanan yang tersangkut di antara gigi juga dapat menyebabkan pembengkakan gusi. Jika tidak segera diatasi, sisa makanan tersebut dapat mengiritasi dan menyebabkan infeksi, yang akhirnya berkontribusi pada rasa sakit dan pembengkakan gusi. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan gigi dan gusi ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali. Namun, jika Anda merasakan gejala seperti radang gusi atau masalah lainnya, segeralah untuk melakukan pemeriksaan lebih awal agar masalah tersebut dapat terdeteksi dan ditangani segera.

© Copyright 2024 - Muhammadiyahgarut.com: Gerakan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Added Successfully

Type above and press Enter to search.