• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Intelijen AS Ungkap Situasi Terkini Hizbullah di Tengah Konfrontasi Arab: Fakta Menarik!

img

Jakarta, CNBC Indonesia - Hizbullah Lebanon tengah mengalami penurunan kekuatan yang mencolok akibat serangan yang dilakukan oleh Israel. Meskipun demikian, kelompok bersenjata yang mendapatkan dukungan dari Iran ini diprediksi akan berupaya untuk menguatkan kembali kekuatan militernya. Hal ini membuatnya tetap menjadi ancaman potensial bagi Amerika Serikat dan sekutunya di wilayah tersebut.

Dalam beberapa hari terakhir, Israel telah meningkatkan langkah-langkahnya untuk menghalangi Hizbullah, termasuk menghancurkan peluncur roket mereka di Lebanon dan melakukan bombardir di perbatasan Suriah. Israel juga berusaha untuk menghalangi pesawat Iran yang diduga membawa senjata untuk Hizbullah.

Hizbullah diperkirakan akan memanfaatkan pabrik senjata yang berada di negara tetangga serta memanfaatkan berbagai rute transportasi yang ada untuk membangun kembali persenjataan mereka. Baru-baru ini, laporan intelijen AS menunjukkan bahwa Hizbullah mulai merekrut pejuang baru dan berupaya untuk memproduksi senjata secara lokal, sambil menyelundupkan bahan militer melalui Suriah.

Selain itu, terdapat informasi bahwa Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab sedang berdiskusi mengenai kemungkinan pengurangan sanksi terhadap Assad, asalkan ia bersedia memutuskan hubungan dengan Iran dan menghentikan pengiriman senjata ke Hizbullah. Namun, kurangnya pelatihan yang tepat menunjukkan adanya kesenjangan yang semakin meluas dalam kapasitas militer Iran.

Kelemahan Hizbullah juga memberikan Israel lebih banyak kebebasan untuk melancarkan serangan terhadap Iran tanpa adanya ancaman yang signifikan di wilayah perbatasan utara. Perubahan ini juga mencerminkan strategi baru Iran dalam memanfaatkan kelompok-kelompok proksinya. Di Gaza, Hamas hanya mampu melaksanakan taktik-taktik kecil, sementara kelompok Houthi di Yaman terus meluncurkan rudal dan drone, meskipun banyak yang berhasil dicegat.

Namun, langkah-langkah ini menghadapi berbagai tantangan, terutama sejak adanya kesepakatan gencatan senjata yang membatasi Hizbullah dari memperoleh senjata baru. Walaupun pasokan senjata dan jumlah pejuang Hizbullah telah berkurang lebih dari setengah, kelompok ini masih dapat mempertahankan ribuan roket jarak pendek di Lebanon. Di sisi lain, Hizbullah tetap menegaskan posisinya sebagai perlawanan terhadap Israel, sementara fokus mereka saat ini adalah membangun kembali daerah yang terkena dampak serangan Israel, termasuk memperbaiki rumah-rumah pendukung mereka di Lebanon selatan dan pinggiran selatan Beirut.

© Copyright 2024 - Muhammadiyahgarut.com: Gerakan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Added Successfully

Type above and press Enter to search.