Saatnya Generasi Muda Berdakwah di Media Sosial

OLeh: Paiskal Iskandar

"Dakwah bukan hanya tugas para ulama dan ustadz, tapi juga tanggung jawab setiap Muslim yang siap menyampaikan kebenaran ajaran Islam dengan cara yang bijak dan penuh kasih sayang."

Di era digital seperti sekarang, arus informasi mengalir sangat cepat. Hanya dengan satu klik, kita bisa mengakses jutaan informasi dari seluruh dunia. Namun, muncul pertanyaan penting: apakah semua informasi itu positif dan bermanfaat? Ataukah justru sebaliknya—mengandung hoax, fitnah, dan provokasi?

Melihat kondisi ini, kita sebagai generasi muda—khususnya Gen Z yang sangat akrab dengan teknologi—harus lebih bijak dalam menggunakan media digital, serta cerdas dalam menyaring informasi. Jangan sampai kita menjadi korban atau bahkan penyebar informasi yang belum jelas sumber dan kebenarannya.

Sebaliknya, kita justru harus memanfaatkan media sosial sebagai sarana dakwah, menyampaikan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin, mengajak kepada kebaikan, dan menangkal fitnah serta kebohongan yang ingin memecah belah umat Islam.

Saat ini, banyak sekali konten menyesatkan di media sosial yang bertujuan untuk mengadu domba sesama Muslim, menciptakan kebingungan, bahkan merusak citra Islam itu sendiri. Untuk itu, kita sebagai generasi muda harus mengambil peran aktif dalam menghadapi tantangan ini.

Berikut beberapa sikap dan langkah yang bisa kita terapkan untuk berdakwah secara bijak dan efektif di media sosial:

1. Menghadapi dengan Ilmu dan Hikmah

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik..." (QS. An-Nahl: 125).

• Pahami ajaran Islam secara menyeluruh, jangan hanya dari potongan ayat atau hadis.

• Jawab dengan ilmu, bukan emosi. Gunakan dalil dari Al-Qur’an, Sunnah, dan penjelasan ulama.

• Jika kamu tidak tahu jawabannya, konsultasikan dengan ulama yang kompeten agar tidak terpancing menyebarkan kebingungan baru.

  
  

 2. Tetap Tenang dan Tidak Membalas Fitnah dengan Fitnah

"Dan janganlah kebencian suatu kaum mendorongmu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa." (QS. Al-Ma’idah: 8).

• Jangan membalas kebohongan dengan kebohongan.

• Jaga akhlak dan lisan, baik dalam luring maupun daring (media sosial).

• Doakan pelaku fitnah agar diberi hidayah, bukan langsung dimusuhi.

  
  

3. Tabayyun (klarifikasi) dan Cek Fakta

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kalian orang fasik membawa berita, maka periksalah dengan teliti..." (QS. Al-Hujurat: 6).

• Jangan langsung percaya atau menyebarkan berita yang belum jelas sumber dan kebenarannya.

• Telusuri konteksnya, siapa yang menyebarkan, dan apa tujuannya.

  
  

 4. Bangun Persatuan, Bukan Perpecahan

• Islam itu satu, meski ada perbedaan mazhab dan pandangan. Fitnah seringkali digunakan untuk memecah belah umat.

• Dorong dialog antar kelompok Muslim dengan penuh hormat dan saling memahami.

• Hindari fanatisme buta terhadap kelompok tertentu.

  
  

 5. Gunakan Media untuk Melawan Fitnah

• Buat konten dakwah yang damai, informatif, dan menarik di media sosial.

• Edukasi masyarakat tentang ajaran Islam yang benar dan rahmatan lil ‘alamin.

  
  

 6. Berdoa dan Bersabar

"Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka katakan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik." (QS. Al-Muzzammil: 10).

• Doa adalah senjata orang beriman. Mohon kepada Allah agar dilindungi dari fitnah dan diberikan kekuatan untuk menegakkan kebenaran.

  
  

Maka dengan melakukan cara di atas kita bisa memberikan informasi yang baik dan lebih bijaksana dalam menggunakan media social.