Literasi dan Talenta Digital Kader Muhammadiyah

OLeh: M. Fachri Fathurohman

Literasi dan Talenta Digital Kader Muhammadiyah 

“Suatu Komponen dan kemampuan yang mestidimiliki oleh setiap insan dan kader persyarikatan dalam rangka memasifkan danmenyebarluaskan nilai-nilai Kebermanfaatan”

Literasi Digital Kader Muhammadiyah

Literasi sangat relevan dengan Eradimana hidup kita banyak dikuasai oleh teknologi informasi, sepertihalnya literasidigital. Literasi digital dapat dipahami sebagai kemampuan membaca dan menulisyang beralih dengan menggunakan teknologi yang diimbagi dengan kemampuanmemahami dan menganalisis suatu informasi yang tersebar dari berbagai platformmedia digital. Dalam hal ini, kita perlumengingat bahwa literasi digital merupakan suatu komponen yang mesti dimilikioleh setiap insan khususnya kader-kader persyarikatan Muhammadiyah. Disampinghal itu, pelajar dan mahasiswa telah lama dijuluki sebagai kaum yang kuat dankental akan daya literasinya juga sama pentingnya untuk terus menggalakan tentangbetapa pentingnya literasi digital.

Berdasarkanpolling dari APJII tahun 2022 sebagian besar penduduk di Indonesia ialahdominan pengguna komputer dan gawai yang notabenenya berada pada usia 15 s.d. 21tahun, atau usia pelajar dan mahasiswa. Namun hal demikian menjadi suatupersoalan yang kerap muncul dikarenakan pemanfaatan digital tidak digunakansecara dewasa atau bijak. Dengan kata lain, literasi digital sangat pentingdigalakkan baik oleh orang tua, guru, dosen, serta kader-kader persyarikatanmuhammadiyah. Sosialisasi literasi digital bermanfaat dalam perkembanganpengatahuan pelajar dan mahasiswa yang lebih mencerahkan.

Talenta Digital Kader Muhammadiyah

Generasi kader dalamtubuh Muhammadiyah selalu berregenerasi dengan pola pikir dan karakter yangberbeda tergantung bagaimana zaman dan budaya sosial membentuk mereka, termasuktantangan digitalisasi. Pada Anggaran Dasar dengan jelas menyatakan bahwa“Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar dan Tajdid,yang bersumber dari Al-Qur'an” pada ayat 1 Pasal II. Muhammadiyah secarateratur mengamati Sunnah Amar ma'ruf nahi munkar dan tajdid, dua istilahpenting untuk gerakan dakwah Islam. hal demikian menjadi acuan bahwa gerakandigital kader persyarikatan Muhammadiyah mesti dijadikan sebagai gerakan dakwahyang mencerahkan. Disamping hal itu, analisis yang penulis temukan bahwagerakan digital Muhammadiyah dimulai dari Tingkat Pimpinan Muhammadiyah sampaike- tingkat Ortom Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Hizbul Wathan, Tapak Suci, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) memiliki gerakan digital tersendiri yang berorientasi untuk mencerahkan dan meningkatkan mutu kualitas organisasi.

Pada akhirnya,kebutuhan dakwah digital bertumpu tidak hanya pada konten yang bermutu, aktual,argumentatif, dan bersanad sahih. Melainkan juga pada kemampuan pengemasansecara menarik, kreatif, dan memiliki daya viralitas yang kuat. Dengan adanyatalenta digital seperti inilah Muhammadiyah dan seluruh Ortom nya dapatmenciptakan kader-kader yang bertalenta khususnya pada ruang digital.

Terakhir, yangmenjadi catatannya,..

Kelahiran dan kehadiran talenta digital yangdihadirkan pada ruang ini merupakan wujud dari pandangan Islam wasathiyah danberkemajuan ala Muhammadiyah, mulai dari personalia Pimpinan sampai pakar danaktivis pegiat media sosial dapat di hadirkan pula dalam rangka memasifkan danmenyebarluaskan nilai-nilai kebermanfaatan.

M. Fachri Fathurohman

Ketua PC IMM Kabupaten Garut

Bidang Organisasi