• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Momen Tak Terduga!

img

Fitroh Rohcahyanto telah mengukir prestasi yang membanggakan selama kariernya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selama waktu tersebut, ia terlibat dalam menangani berbagai kasus besar, termasuk kasus suap yang melibatkan Bupati Mandailing Natal, Hidayat Batubara, serta korupsi pada proyek pembangunan Pusat Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang. Selain itu, ia juga berperan dalam kasus korupsi proyek e-KTP yang mencuat pada tahun 2018.

Memiliki latar belakang akademis yang kuat, Fitroh berhasil meraih gelar Doktor dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) dengan prestasi sebagai wisudawan terbaik, yang didukung oleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mencapai 3,83.

Pada tahun 2023, setelah lebih dari satu dekade berkarier di KPK, ia memutuskan untuk kembali bertugas di Kejaksaan Agung, melanjutkan pengabdiannya di bidang hukum. Dalam pemilihan pemimpin KPK, Fitroh Rohcahyanto meraih 48 suara, menjadikannya sebagai salah satu Wakil Ketua KPK. Proses pemilihan ini dilaksanakan oleh Komisi III DPR pada 18 November 2024.

Pergeseran jabatan Fitroh di KPK tidak terlepas dari perjalanan panjangnya sebagai praktisi hukum. Ia sebelumnya menjabat sebagai jaksa penuntut umum dan pada tahun 2019, dipercaya mengemban posisi Direktur Penuntutan KPK. Fitroh lahir di Jepara, Jawa Tengah, dan memulai kariernya di Kejaksaan Agung RI, menunjukkan dedikasinya dalam memberantas praktik korupsi di Indonesia.

Dalam pemilihan yang berlangsung pada 21 November 2024, Fitroh terpilih sebagai wakil ketua KPK bersama dengan beberapa nama penting lainnya seperti Johanis Tanak, Agus Joko Pramono, Ibnu Basuki Widodo, serta Setyo Budiyanto yang terpilih sebagai Ketua KPK. Prestasi ini menunjukkan bahwa Fitroh tidak hanya dihargai karena pengalamannya, tetapi juga karena komitmennya dalam penegakan hukum di tanah air.

© Copyright 2024 - Muhammadiyahgarut.com: Gerakan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Added Successfully

Type above and press Enter to search.