• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Langkah Drastis: Perdana Menteri Prancis Menyerahkan Diri Setelah Digoyang Mosi Tak Percaya!

img

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Prancis, Michel Barnier, yang sebelumnya terkenal sebagai negosiator utama Uni Eropa dalam proses Brexit, harus menghadapi kenyataan pahit ketika pemerintahannya jatuh akibat mosi tidak percaya yang bersejarah pada Rabu malam, 4 Desember 2024.

Barnier, yang diangkat oleh Presiden Emmanuel Macron pada bulan September untuk memimpin pemerintahan minoritas setelah pemilu parlemen yang tidak menghasilkan mayoritas, menunjukkan ketenangannya di tengah situasi yang sangat sulit ini. Ketenangan tersebut juga tampak saat ia menjabat sebagai negosiator dalam perundingan Brexit untuk Uni Eropa, di mana ia dikenal sebagai sosok yang tegas, sopan, dan sangat dihormati oleh rekan-rekannya.

Karier politik Barnier dimulai pada usia 27 tahun ketika ia terpilih sebagai anggota parlemen dari daerah Haute Savoie, sebuah kawasan pegunungan Alpen yang sering ia sebut sebagai asal usul pendekatan metodis yang ia terapkan dalam bekerja.

Dalam mosi tidak percaya tersebut, partai-partai oposisi dari sayap kanan dan kiri berhasil menggulingkan pemerintahannya. Sementara seorang menteri di kabinetnya menyebut Barnier sebagai inkarnasi stabilitas, kritik terhadapnya juga muncul, dengan seorang anggota parlemen menggambarkannya sebagai kekecewaan besar dan terlalu kuno. Barnier kemudian mengumumkan rencananya untuk mengundurkan diri pada Kamis, 5 Desember 2024.

“Saya tidak takut,” ujar Barnier, beberapa saat sebelum parlemen memutuskan nasib pemerintahannya. Setelah menjabat hanya selama tiga bulan, Barnier kini tercatat sebagai Perdana Menteri Prancis dengan masa jabatan tersingkat dalam sejarah Republik Kelima sejak tahun 1958.

Meskipun memiliki banyak pengalaman, Barnier mengakui bahwa dia tidak berminat untuk bertahan di jabatannya dengan segala cara. Saat diangkat sebagai Perdana Menteri, yang kini berusia 73 tahun, ia menjadi perdana menteri tertua dalam sejarah modern Prancis, menggantikan Gabriel Attal yang berusia 35 tahun.

“Menjadi Perdana Menteri adalah suatu kehormatan,” ungkapnya dalam sebuah wawancara televisi sehari sebelum mosi tidak percaya. Barnier juga dikenang karena karya tulisnya, My Secret Brexit Diary.

© Copyright 2024 - Muhammadiyahgarut.com: Gerakan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Added Successfully

Type above and press Enter to search.