• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Kata H. Ijang Faisal, Sesama Kader Harus Saling Mendorong, Membantu dan Saling Menguatkan

img

IMG_20250228_204636.jpg

Bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Garut, Jl. Pembangunan Tarogong Kidul - Garut, pada Kamis (27/02/2025), Forum Kader BERDAYA menggelar Talkshow dengan mengusung tema, "Peluang dan Tantangan Kader Persyarikatan Di Era Transformasi Kepemimpinan Nasional, Regional & Lokal" yang menghadirkan beberapa Narasumber, salahsatunya adalah H. Ijang Faisal Ketua IPHI Provinsi Jawa Barat yang merupakan mantan aktivis dan pimpinan Ortom Muhammadiyah Garut.  

Nampak dalam acara talkshow itu, selain H. Ijang Faisal yang dihadirkan oleh Forum Kader BERDAYA, juga dihadirkan para Narasumber yang merupakan mantan aktivis dan pimpinan Ortom Muhammadiyah Garut, diantaranya Drs. Asep Burhanuddin, MM., H. Enjang Tedi, M.Sos., dan Dr. Agus Rahmat Nugraha. 

Selaras dengan topik tersebut Dr. H. Ijang Faisal menyerukan, bahwa sesama kader Muhammadiyah untuk saling mendorong, saling membantu, saling melengkapi dan saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya. “Mari kita realisasikan firman Allah untuk tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa, jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Masing-masing pasti punya kelebihan dan kekurangan. Insya Allah ke depan kalau kita kompak dan solid, serta saling menguatkan, Muhammadiyah di Garut khususnya, dan di Jawa Barat akan tambah maju dan berkembang,” ucapnya. 

"Kita harus bisa mengejawantahkan motto Fastabiqul Khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan sesuai dengan profesi dan kapasitasnya masing-masing dalam upaya membesarkan Muhammadiyah,” seru H. Ijang Faisal yang menjabat sebagai Ketua IPHI Provinsi Jawa Barat.

IMG-20250228-WA0038.jpg

“Saya setiap aktif di organisasi manapun selalu bilang kepada Kader Muhammadiyah, mohon maaf di IPHI itu mayoritas pengurusnya dari NU, tapi alhamdulillah karena kita sering melakukan komunikasi dan pendekatan dari hati ke hati akhirnya diberikan kepercayaan menjadi Ketua, demikian pula di organisasi lainnya Provinsi Jabar, semua pejabat tahu bahwa saya orang Muhammadiyah, akhirnya Alhamdulillah ada orang di luar Muhammadiyah yang bisa menghubungkan dengan Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung, kemudian akhirnya diminta untuk menjadi Ketua LPPM di Universitas Muhammadiyah Bandung," ungkapnya. 

Selain itu, sehubungan Kang H. Ijang Faisal yang dikenal dekat dengan Kang DM yang sekarang telah menjadi Gubernur Jabar, saat diminta tanggapannya mengenai kepemimpinan yang terkadang beliau dinilai keras dan banyak membuat kebijakan lewat media tiktok/media sosial lainnya, seperti tidak boleh study tour, ijazah tidak boleh ditahan, anak tidak boleh bawa HP, tidak boleh jual seragam, buku, tidak boleh berenang dan lainnya sehingga di masyarakat terjadi pro dan kontra.

Menjawab pertanyaan itu, H. Ijang Faisal dengan penuh diplomasi mengatakan, "Untuk masalah Ijazah harus segera dibagikan dan jangan ada penahanan, itu saya rasa sangat bagus dan disambut positif oleh para orang tua siswa, ketika ada riak-riak sedikit dari sekolah swasta itu hal yang wajar, kenapa harus keberatan? kan sekolah swasta juga menerima bantuan BPMU, Intinya setiap siswa punya hak untuk memiliki ijazah setelah selesai/tamat sekolahnya, soal berenang, aturan HP, tidak boleh jual seragam, study tour, sepanjang untuk kebaikan bersama dan dalam rangka membantu meringankan pihak orang tua. Saya pribadi setuju. Begini saja itu kan baru pernyataan di medsos/tiktok, kan keputusan akhirnya harus dibicarakan dulu dengan anggota DPRD Provinsi Jabar supaya nantinya punya kekuatan hukum. Apakah mau berbentuk PERBUP, atau PERDA?" sahut Bung Ijang Faisal mengakhiri pembicaraannyannya. (AS).

© Copyright 2024 - Muhammadiyahgarut.com: Gerakan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Added Successfully

Type above and press Enter to search.