• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Janji yang Terhisap Mengundang Rasa Lega, Namun Menyimpan Bahaya di Dalamnya

img

Oleh: Madina Fauziah


Bukan bentuk dari prestasi, tapi bentuk kekhawatiran yang menciptakan ruang kematian bagi Aku, Kamu, dan Mereka. Indonesia masuk dalam sepuluh besar negara dengan persentase perokok terbanyak di dunia tahun 2025. Indonesia berada di posisi ke-5 dengan persentase perokok sebanyak 38,7%. Jika dirincikan, persentase perokok Indonesia untuk laki-laki sebanyak 74,5%. Angka ini mendeskripsikan bahwa dari 10 laki-laki di Indonesia, 7 diantaranya merupakan perokok aktif. Data tersebut berasal dari World Populatu Review. 


Satu batang rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, 70 diantaranya bersifat karsinogenik (pemicu kanker). 


Diantara zat-zat yang berbahaya, yaitu

a. Nikotin 

    : zat adiktif yang menyebabkan ketergantungan; 

b. Tar 

   : menempel di paru-paru dan merusak jaringan; 

c. Karbon monoksida 

   : gas beracun yang mengurangi kemampuan darah mengangkut oksigen; 

d. Formaldehida, arsenik, dan amonia 

    : bahan kimia beracun yang sering digunakan dalam industri non-konsumen. 


Tidak hanya meninggalkan percikan abu, rokok sendiri meninggalkan bau serat racun pada baju, ruangan, dan benda disekitar perokok. Rokok yang dibakar akan meninggalkan nikotin di ruangan, permukaan yang ditempeli zat-zat beracun ini akan sangat berbahaya kalau sampai disentuh oleh jari-jari balita.


Diperkirakan prevelensi perokok akan meningkat dari 31,7% (pada tahun 2000) menjadi 37,5% (pada tahun 2025). Hal ini diprediksi akan terjadi peningkatan jumlah kematian akibat merokok. Diperkirakan akan ada sekitar 10 juta orang yang meninggal akibat rokok, dan 300 ribu jiwa akan meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang terkait dengan rokok. Dampak dari merokok pun tidak hanya dirasakan oleh perokok aktif maupun perokok pasif, tapi dapat dirasakan juga oleh third hand smoke (orang ketiga) yang akan mendapatkan dampak yang sama akibat paparan zat sisa rokok pada aktivitas merokok. Third Hand Smoke ini biasanya adalah anak-anak yang tinggal dalam lingkungan rumah perokok.


Perokok adalah pembunuh, bukan hanya bagi diri mereka sendiri, tapi juga bagi orang-orang disekitar mereka. Setiap batang rokok yang dihisap tidak hanya mengancam kesehatan dirinya pribadi, tapi mempengaruhi orang-orang tercinta yang terpapar asap rokok.


30b75089-d777-40a0-801a-24e26cc0af3a.jpg

“...dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri,

dan berbuat baik. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S 2 : 195).


Penulis : Madina Fauziah 

Sekretaris PD IPM Kabupaten Garut

Bidang Kesehatan 

© Copyright 2024 - Muhammadiyahgarut.com: Gerakan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Added Successfully

Type above and press Enter to search.