• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Dakwah Muhammadiyah yang Menggembirakan dan Membangun di Masa Depan Umat

img

Dakwah Muhammadiyah yang Menggembirakan dan Membangun  di Masa Depan Umat

Oleh : Bayu Fauzi Insan


Muhammadiyah sejak awal gerakan tidak terlepas dari gerakan dakwah dan tajdid pembaharuan terhadap manusia terkhusus umat Islam yang masih jauh dari berpegang tali ajaran agama Islam serta belum begitu sempurna atau kaffah tentu akibat dari latar belakang budaya lokal yang masih cenderung pada kepercayaan-kepercayan lokal bahwa pohon besar, kuburan, batu-batu keramat yang disembah dan diberikan sesajen akan memberikan manfaat dan menjauhkan dari kesialan. Menurut pandangan Islam hal semacam ini sangat bertentangan dengan ajaran dan syariat Islam yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah, Islam mengajarkan bahwa tuhan yang berhak disembah, ditaati, tunduk, dan pasrah hanya kepada Allah SWT. Pemilik segala alam yang telah mengatur dan mengurusi bumi serta yang telah memberi kehidupan pada setiap makhluk yang dikehendaki-Nya, sprit ketuhanan yang diamalkan oleh KH. Ahmad Dahlan dalam bentuk aksi setelah melihat akidah umat menyimpang jauh dari ajaran agama Islam, tentu ini dorongan yang responsif bagaimana KH. Ahmad Dahlan membumikan Al-Qur’an menjadi gerakan sosial dan memberikan dampak yang nyata terhadap kehidupan umat Islam pada masa-Nya, surat yang menjadi ilham gerakan sang pembaharu yaitu Al-Imran 104, berbunyi: Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. Ayat di atas yang mengilhami KH. Ahmad Dahlan dalam melakukan pembaharuan dalam berbagai bidang dan membawa umat menuju pada jalan yang semesti-Nya yaitu Allah SWT sebagai segala pengharapan dan pertolongan.


Muhammadiyah sebagai gerakan islam amar ma’ruf nahi mungkar yang berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah dapat dipetakan dalam tiga identitas yaitu sebagai gerakan Islam, gerakan dakwah, dan gerakan tajdid. Kajian pendirinya terhadap beberapa ayat al-Quran memantulkan semangat gerakan Islam, sebagaimana tertuang dalam buku K.R.H. Hadjid (2011), Ajaran K.H. A. Dahlan dengan 17 Kelompok Ayat-ayat al-Quran.  Muhammadiyah dalam hal ini memberikan kontribusi yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pemikiran Islam bagi umat Islam di indonesia yaitu terhadap dua hal penting, pemurnian (purifikasi), dan pembaharuan (reformis) kedua gerakan tersebut oleh muhammadiyah tidak hanya sekedar ucapan kata belaka tapi telah menjadi gerakan yang masif dan menyeluruh dalam penyadaran dan kebebasan dari belenggu keyakinan, belenggu kebodohan akal pikiran. 


Sebagai gerakan dakwah Islam yang memiliki cita-cita sosial mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya merupakan dasar filosofi dakwah muhammadiyah. Artinya apapun yang digagas, yang dikerjakan oleh muhammadiyah merupakan representasi gerakan dakwah Islam yang diarahkan untuk pencapaian cita-cita tersebut. Sampai sekarang muhammadiyah berjalan, semakin besar, semakin pesat, dan semakin banyak juga amal usaha muhammadiyah dari mulai pendidikan, kesehatan, dan gerakan kemanusian lainnya. tantangan, persoalan-persoalan dan hambatan semakin besar, angin badai pun tidak terelakan menghantam, bagai ombak menghantam karang, tetapi muhammadiyah tetap kuat hadir di atas rintangan yang ada karena masyarakat percaya muhammadiyah tidak hanya gerakan spiritual keagamaan saja, namun sebagai gerakan sosial dan dakwah yang menyentuh lapisan masyarakat akar rumput (grass roots) terutama yang mengalami marginalisasi seperti buruh, petani, nelayan, kaum dhu’afa serta mustadh’afin. Aktivitas dakwah muhammadiyah dapat dilakukan di berbagai bidang. Bidang pendidikan, sosial kesehatan, kemanusian, ekonomi, budaya, hukum, dan hubungan luar negeri. Mengingatkan artinya bahwa bukan hanya Majelis Tabligh saja yang bertanggung jawab dalam perihal dakwah muhammadiyah, tetapi seluruh amal usaha muhammadiyah lainnya juga ikut andil berdakwah. Ini menandaskan kembali pentingnya kewajiban dakwah bagi seluruh pengurus dan warga muhammadiyah, karena identitas gerakan ini adalah gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi mungkar. Jika kesadaran atas tanggung jawab dapat dilakukan semua pihak dan lembaga dalam hal ini akan memungkinkan optimalisasi dan sinergi gerakan dakwah muhammadiyah.


Berbagai literatur ilmu dakwah selalu merujuk pada ayat yang sering dijadikan landasan filosofis bagi para da’i yaitu QS. An-Nahl: 125, yang membagi 3 metode dakwah, 1) al-hikmah, berdakwah dengan bijaksana, berbudi mulia, hati yang bersih. 2) al-mau’idzah al-hasanah, memberi pengajaran, bimbingan yang baik. 3) al-mujadalah bi al-ti hiya ahsan, berdialog, bertukar pikiran, berpendapat yang tidak menyinggung dan merendahkan orang lain. perlunya etika dalam berdakwah yang sesuai dengan ajaran Islam. Islam sebagai agama yang penuh kasih sayang, keselamatan, keramahan, kelembutan yang dimanifestasikan dalam tutur kata, perilaku, penampilan, sederajat tidak diskriminatif, dan punya bekal ilmu yang cukup dan tidak menyampaikan sesuatu yang tidak diketahui. Jadikan hidup sebagai sarana dakwah dan pendidikan Islam hendaknya menyampaikan dakwah menyeluruh pemahaman, praktik, dan tidak tenggelam pada sesuatu yang tidak bermanfaat. 


Abdul Munir Mulkhan dalam bukunya teologi kebudayaan dan demokrasi modernitas terdapat dua gagasan yang membicarakan tentang dakwah yaitu: “Religiusitas Dakwah pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat” serta “Pembaharuan Teologi Dakwah”.


Dalam pandangan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar harus merupakan bagian integral dari pengembangan kehidupan kemasyarakatan sebagai realisasi keagamaan. Baginya strategi dakwah pengembangan masyarakat merupakan bagian dari usaha menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan yang terus timbul dan berkembang. Dakwah Islam harus berusaha merumuskan dan menawarkan peradaban kreatif. (Mulkhan, 1995. 4-5).


Bahwa konsep dan strategi dakwah pemecahan masalah dimaksudkan bahwa kegiatan dakwah harus merupakan usaha memecahkan dan menyelesaikan persoalan kehidupan umat dan masyarakat di bidang sosial-budaya ekonomi dan politik dalam kerangka masyarakat modern industrial, yang nantinya diharapkan menghasilkan tiga kondisi: 1) tumbuhnya kepercayaan dan kemandirian umat dan masyarakat sehingga berkembang sikap optimis, 2) tumbuhnya kepercayaan terhadap kegiatan dakwah guna mencapai tujuan hidup yang lebih ideal, 3) berkembangnya sosial-ekonomi, budaya, politik, dan iptek sebagai upaya peningkatan kualitas hidup dan peningkatan sumber daya umat. Peranan dakwah begitu penting bagi kehidupan manusia yang membutuhkan perbaikan, dan mengembalikan manusia pada jalan yang damai, tentram, dan memberikan alternatif hidup.


Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar lebih menerapkan gerakan amaliyah nyata dan konkrit seperti dalam hadits. Lisan al-hal afshahu min lisan al-maqal kenyataan itu lebih fasih daripada sekedar ucapan. Perkembangan zaman yang semakin maju, ilmu pengetahuan yang memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi. Memberikan kemudahan terhadap setiap gerak dan gerik manusia dimanapun, kapanpun kita dapat mengakses dengan mudah selagi terhubung pada internet. Dakwah sekarang bisa dengan mudah dengan adanya teknologi kita bisa memberikan dakwah yang menggembirakan dan memberikan kemajuan, bisa melalui Youtube konten yang ringan, mudah dipahami, serta bernilai positif, Wa Grup, Zoom, Google meet, tulisan-tulisan yang menarik tentang kiat-kiat produktif ketika berada dirumah.


Demikian dakwah muhammadiyah tidak hanya dipahami berdiri di atas mimbar masjid dan surau, lebih jauh dalam menerjemahkan ayat-ayat al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari membebaskan manusia dari belenggu kebatilan menuju manusia tercerahkan seperti cita-cita pendiri muhammadiyah Kh. Ahmad Dahlan pada masa lampau namun terasa sampai sekarang ketika muhammadiyah berkembang pesat disertai lahirnya kader-kader muhammadiyah dan berperan aktif menepati berbagai bidang kehidupan sosial, ekonomi, politik bangsa dan negara membawa nilai dakwah muhammadiyah yang mencerahkan seluruh elemen sejak Indonesia merdeka hingga saat ini. 


Ket Penulis.jpg


© Copyright 2024 - Muhammadiyahgarut.com: Gerakan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Added Successfully

Type above and press Enter to search.